Juni 17, 2013

Yang Seperti Apa



Mencari yang Seperti Apa?

Cerita Malam ini..

Malam ini, tiba-tiba ada sms, agak aneh pembukaannya, ternyata dia adalah mba Y temen liqo aku dulu. Sepertinya hampir satu tahun lebih aku gak menjalin komunikasi dengan nya, dan tiba-tiba dia katakan padaku.

“Dek, cariin mbak jodoh si, udah umur 27 tapi belum menikah, kenalin mba dengan teman kamu dong..”..

Oke, mungkin mbak Y lagi sedih, lagi ngerasa sepi, dan lagi ngerasa putus asa. Sama kaya aku waktu itu.. Sama mba, aku juga merasa begitu.

Dia cerita lagi bahwa dia pernah melakukan ta’aruf, namun karena pekerjaan nya tidak ia sukai, maka dia menolaknya, kemudian ku tanya, emang syaratnya apa mba?

“Penghasilan minimal …… dan swasta gakpapa, kalo bisa si PNS juga, ada sih waktu itu yang mau serius, PNS juga, tapi mba gak sreg, mb gak mau”. Sehingga masuklah elemen ini menjadi suatu kriteria.

Dari cerita itu, aku ambil kesimpulan bahwa chemistri (Sreg) itu penting banget ya.. dan ternyata sulit banget yaa.. tidak sampai disitu, Mba Zona (teman kantor) aku yang selama ini bisa memberikan nasihat-nasihat dewasa nambahin begini:
“ Bahwa –dia- takkan bisa dibeli dengan pangkat dan uang, takkan bisa dicari dengan mengirimkan aplikasi, dan takkan bisa dinilai dengan IQ. Duluu, waktu itu, aku rela melepaskan freeport yang gajinya Rp20 juta, relaa juga penghasilan ku lebih tinggi dibandingkan dengan suaminya, dan sekarang aku bahagia, uang bisa dicari, bisa sama-sama”..
Hwaa So Sweet..

Menurutku ini memang sangat sulit, sangat sulit..

Ada satu cerita lagi, tentang T yang berumur 28 tahun, yang sedang mencari jodoh dnegan kriteria IQ harus jauh diatas rata-rata. Yang aku agak heran, dia datang ke bagian SDM dan bertanya “Mbak, dya gmana? IQ nya gimana? Hasil psikotest nya gimana?”

*itu sebenernya dia cari jodoh atau cari karyawan sih?*

Tapi wajar saja dia memiliki pandangan seperti itu, karena dia kebanyakan tidak nyambung dengan bahasan orang biasa pada umumnya, diajak bercanda tapi gak nyambung, diajak ngobrol bola –yang mana kaum cowo biasanya sangat menyukai satu hal ini- yaa.. mulai dari futsal sampe kompetisi-kompetisi, tidak ada sama sekali yang dia sukai.
Haha.. ada-ada saja ya jalan seseorang itu untuk mencari cintanya. Masing-masing punya cerita.. ceritaku yang bagaimana ini ya.. kita tunggu saja, hingga tiba saatnya nanti.










Complicated


Hai, my Blog..
Long time no visit.
Entah berapa bulan, tapi yang jelas begitu banyak cerita yang seharusnya bisa aku ceritakan disini, Tapii.. karena saking banyaknya, aku tak bisa menuliskannya lagi.

Dan sekarang aku ceritakan saja singkatnya,
Berawal dari telefon mamak yang meminta ku untuk mengenalkan nya dengan siapa saja yang dekat dengan ku, dia bilang Ocik, adikku memutuskan untuk tidak mau melangkahi ku. Ohhh betapa sedihya aku saat itu, dan hari berikutnya. Karena akuu, harus ada yang mengorbankan perasaannya.

Daan, seperti biasa, berniat mencari solusi dan untuk menenangkan diri, subuh-subuh nonton YM, isinya bahwa “apa yang kita mau? apa yang kita cari? Ya minta sajaa.. sholat tahajud 40 malam berturut turut, pasti Allah kabulkan”..
Bukan jumlahnya yang 40 itu, yang aku juga tidak tau sumbernya dari mana, tapi lebih kepada kenapa tidak ku coba saja sholat tahajud itu, seberapapun aku bisa.

Awalnya aku dengan semangat sekali untuk sholat, dan berjalan selama 6 hari full, akhirnya aku haid dan artinya rangkaian 40 malam itu terputus (tapi memang bagi wanita, hal itu wajar saja tidak tercapai karena siklus bulanan kita). Setelah 7 hari berhalangan, maka ku lanjutkan usaha ku, rasanya susaaahh, payah,,duh tapi termotivasi lagi dengan doa-doa ku, teringat dengan kalimat YM, dan teringat pula dengan kalimat sepupuku “Mbak ikaa, bagaimana kita bisa dapat apa yang kita inginkan, kalo kita minta nya aja setengah-setengah, disuruh minta bangun malam aja kita malas” duhhh.. . Akhirnya ku lakukan saja sholat malam, aku berdoa banyak-banyak, aku berdoa panjang-panjang, sholat yang mulai dari jam setengah 2 sampai yang hampir setengah 5, dengan motivasi yang naik turun, gak papa.. yang penting aku konsisten.

Sehingga pada akhirnya entah itu sudah berapa malam,, entah berapa belas malam, entah berapa puluh malam. Aku tak menghitungnya lagi, dan yang kupikirkan adalah harapan Allah kan mengabulkan do’aku segera, sesegera mungkin.

Kau tau apa yang terjadi, Allahu Akbar, Allah Maha Besar, Segala Puji Bagi Allah atas segala karuniaNya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang datang dan menyatakan niat seriusnya kepada ku. Yang antara lain didirinya ada kriteria yang pernah ku sebutkan dalam doa ku dulu. Meskipun  karena ada ketidak cocokan itu, akhirnya aku mundur dan aku batalkan saja perjanjian itu. Dalam minggu yang sama, seorang lagi datang membawa biodata dirinya untuk langsung melamarku, dan maaf karena aku tidak suka, aku tidak ada rasa, maka aku menolaknya. Dan kamu tau, pada minggu yang sama pula ada seorang ibu-ibu yang menghubungiku, dya mengatasnamakan kak B –Kakaktingkatkudikampusdulu-, dan maaf sekali lagi, aku menolaknya.

Begitu Allah, mengabulkan doaku dengan sholat malam-Ku, Allah mengabulkan do’aku baik yang spesifik maupun yang tidak, dan kini kurasakan bahwa Allah itu dekat, dekat sekali.