Juli 21, 2013

Lomba Tulis Puisi

Jadi dalam rangka Hut Kantor MUC-14 diadakanlah lomba-lomba, dan salah satu diantaranya adalah Tulis Puisi. dan  aku memutuskan untuk mengikuti itu.. 
Tiba-tiba panitia datang dan meminta puisi yang di lombakan,
LOH..! jadi hari ini deadline nya? ha??
Secara instan langsung buat puisi deh, dan hasilnya adalah:


#PrayforSyria


Umiii…
Mataku memang biru, namun memar tak menjadikan air mata keluar dari kelenjar.
Sedihku tak ada gunanya, melihatmu berbaring tak berdaya.
Aku mencintaimu, itu saja. Dan takkan memintamu memelukku manja.
Tenyata Dia kan lebih memanjakanmu di JannahNya.

Abii..
Mulutku diam, isak tertahan di tenggorokan.
Takutku terhadap peluru, tak lebih besar dari kehilanganmu disampingku.
Aku mencintaimu, itu saja. Dan takkan memintamu kembali tuk menjaga.
Ternyata Dia kan menjagamu di tempat bernama Syurga.

Umii.. Abii..
Percayakan padaku,
Air mata ini kan menjadi energi yang dalamnya bukan lagi sedalam samudera, tapi sedalam cinta Rabb kepada hambaNya.
Peluh ini takkan pernah mengeluh, lelahnya menjadi cahaya yang tak lagi seperti mentari, tapi sehangat senyumu Syuhada.

Percayakan padaku,
Mataku masih bisa menatap tajam, memahami dalamnya Qur’an.
Bait do’a ku kan membawa kalian pada luasnya sidrotul muntaha.
Tangan kecilku masih mampu menggenggam batu yang kuatnya melebihi peluru.
Dan cintaku pada Iman masih mampu menguatkan langkahku tuk terus berjuang.


Soundtrack: http://www.youtube.com/watch?v=eoMJJCVBCgo


Jakarta, 19 Juli 2013

Rika Emalia Ardi


Juli 09, 2013

Mata Biru

Ceritanya aku mau kerumah bulek aku di Depok, mencari jalan lewat Margonda naik T19. 
Beberapa penumpang yang ada didalamnya, tapi ada dua orang bapak-bapak yang membawa tas besar yang katanya dari malang, mungkin pulang dalam keadaan capek.
Semua berjalan lancar, sampai akhirnya, mendekati ITC satu orang bapak turun sambil bawa tas dan tiba-tiba 
"aaaaakkk.., bapak kena mata saya", Siku bapaknya mengenai mata ku dan seketikan meneteskan air mata. Di dalam angkot sambil berderai air mata, gak terkontrol itu aneh banget. Bapaknya udah minta maaf sambil ngajak salim. ya aku sudah maafin, tapi mata ku gak kompromi dan terus meneteskan air mata. aku kan jadi gak enak.. 
Hiks, tragedi 19.

Sampai akhirnya, pulang dengan mata benjol, kepala kejedot, dan sampai 3 hari kemudian mataku warna biru seperti gagal make up eyeshadow, lebih tepatnya adalah seperti korban KDRT.

Serius

Baiklah, aku akan ceritakan kisah aku yang menurutku agak berbeda dan cukup aneh.

Awalnya, mb Zona yang membantu memperkenalkannya, jadi ada seorang yang jauh disana yang ingin berkenalan. Namanya kita panggil saja Hep dari Kota Jambi, dan akhirnya sayapun akhirnya meng-Oke-kan perkenalan itu.

Oke, chating pertama adalah perkenalan yang sangat umum (itu kejadiannya malam) melalui wechat, tapi karena jaringan yang lelet, dan komunikasi yang tidak berjalan lancar, sampai akhirnya aku tinggal tidur saja. Dilnjutkan pagi harinya, yang ternyata dia sudah mengaudit facebook dan twitter aku. sungguh terlalu, dan sampai akhirnya dia bilang "after all, i'm just stalker". Haha..sesuai dengan profesinya yang auditor itu.

Oke, malamnya lanjut dia tanya yang serius, mengenai kriteria suami.. Wuoo..
Langsung malam kemudian dia memutuskan untuk tidak chating tiap hari, dan dia mengatakan untuk menunggu ku ke pembicaraan yang serius.
Katanya menunggu agak lama ya gak papa, di tes juga gak papa,, duhh kalo ngobrol sama orang ini tuh kita
harus siap mental. Karena tipenya sendiri adalah gak suka bertele-tele, straight to the point dan ofensif. Selfassessmentnya tepat sekali.

Sampai akhirnya aku tanyakan hak ini kepada guru mengaji aku, hingga beliau mengatakan "kalau bisa jangan dulu". Daan,, aku batalkan seketika itu saja. hingga dari waktu perkenalan itu, totalnya 2 minggu saja waktu kami hingga aku nyatakan mundur.

Jangan tanya rasanya, Aneh, galau lagi,,

Sampai akhirnya datanglah kandidat yang sama, dan masih pada minggu yang sama, dua orang sekaligus dan ternyata tetap saja tidak mudah.

Sampai akhirnya aku ceritakan semuanya pada si Mb Jon (bukan nama sebenarnya) dan ternyata si Mb ini nih.. yang menghubungkannya kembali. setelah 3 minggu aku stop chat sama si Hep.
Akhirnya, dia  menghubungiku kembali, dengan shock untuk memulai pembicaraan, eternyata mba jon lah pelakunya..

Daan, komunikasi pun dilanjutkan, dengan menurunkan peraturan dan saling toleransi. sampai akhirnya dia benar-benar datang ke Jakarta. kita ketemuan di Citos. pertemuan yang berjalan kaku, dan menurutku itu bukan pertemuan yang sempurna, bahkan karena aku gak memperhatikan dia, setelah pertemuan itu aku lupa dengan wajahnya. Lupaa.. banget. Perasaan waktu aku ketemuan dengannya aku gak ada feeling klik atau apanya ya, ini penilaianku:
1. Fisikly aku gak kasih nilai, aku gak berani
2. Attitude aku kasih nilai +5 karena sepertinya dia beneran ikhwan. Ghodul Bashor,
3. Performancenya sih, aku kasih nilai 0 aja deh, artinya tidak menambah poin karena aku gak suka celana gantungnya itu. Hahha.. Tapi mungkin dia bener, tapi aku pribadi dan subjektive aja sih gak suka.
4. Gesture nya itu aku gak begitu suka, pemalas sepertinya.,
Jadi kalo ditotal, aku suka ngobrol dengannya di chating, dan attitude nya, selebihnya aku tak suka-suka kali.. haha
Minum di JCO dan dilanjutkan dengan makan di peper lunch.
Setelah itu, pulangnya aku dikasih buku shahabiyah yang membuat orang-orang kaget dibuatnya.




Jadi, setelah ketemuan hari sabtu itu.. baru saja sampai dikostan, dia langsung menghubungi ku, dan menanyakan kabarku, aku sih menanggapinya baik dan agak Bete, karena sejujurnya aku  bete dengan pertemuan itu.

Malam setelah itu juga dia menyapaku dalam whatsapp yang isinya meminta koordinasi dengan orang tua terkait mantu. aahh..
Ehh.. udaan dulu nulisnya, ini masih di client, bosen sama suasanyanya hingga disempetin nulis ini.