Desember 26, 2012

Habibie Ainun

Kisah Nyata Cinta Sejati B.J Habibie – Alm Ainun Habibie

Berawal setelah pulang kantor kemarin malam, niat hati mau mengerjakan tugas-tugas kantor sesampainya saya di rumah. Ternyata isi otak tidak sinkron dengan kebutuhan hati saya untuk memuaskan diri dengan program televisi yang saat itu sedang menayangkan  “MATA NAJWA”. Saya tinggalkan notebook penuh dengan rangkaian executive summary dan grafik
Kali ini, program televisi tersebut membahas tentang kisah cinta antara mantan presiden B.J. Habibie dan ibu Ainun Habibie dengan topik *separuh jiwaku pergi*. Dimulai dengan percakapan mengenai masa-masa pasca B.J. Habibie ditinggal oleh sang almarhumah (baru adegan ini, saya sudah meneteskan air mata huahh)
Dalam 48 tahun 10 hari kami bersama,tak pernah kami berpisah..
Saya tidak pernah menyangka ada perasaan yang sehebat ini„,tapi sekaligus perih juga…
Saya tidak pernah bayangkan akan kehilangan seperti ini…
Tapi saya yakin„walaupun separuh jiwa saya serasa pergi„
tapi Ibu tetap tinggal di dalam ini (sambil menepuk dada)
Setiap saya memejamkan mata„
saya merasa bisa melihat Ibu di setiap ruangan ini..”
Kata kata selanjutnya yang beliau lontarkan diucapkan sedemikian rupa agar beliau bisa tegar tanpa separuh jiwanya..
“Aku ingat lekat sepasang mata dan senyumannya,
kini aku merasakan bayang matanya menghilang perlahan – lahan.
Itu masalahku, dan harus kuatasi itu.
ibu memang sudah pergi, tapi dia tidak pernah pergi dari hati saya”
jika kamu punya rencana masa depan,
saya tidak punya hak untuk tidak menjunjung tinggi rencana dan harapan masa depan kamu itu.”
(emmm…agree with him..love is supporting each other to achieve more)


Pertemuan mereka diawali dari masa kecil mereka saat menduduki bangku SMA, mereka adalah dua bintang kelas yang sangat populer di sekolah. Akan tetapi, saat itu bu Ainun adalah jagoan sekolah yang terkenal agak tomboy sedangkan pak Habibie (atau Roy, panggilan masa kecil beliau) adalah sosok yangterkenal jago bidang saintis sedari duduk di bangku sekolah. Guru mereka dahulu sering menjodohkan mereka berdua, akibat prestasinya yang tinggi di sekolah. Tapi hal ini hanya dianggap lintas lalu oleh Roy.
Bu Ainun sedari dulu memang primadona sekolah akan tetapi, hal tersebut tidak menggetarkan hati Habibie remaja untuk mendekatiya. Sepulang dari luar negeri untuk menempuh pendidikan, pak Habibie baru muali menyadari pesona bu Ainun, saat bermain ke rumah temannya yang kebetulan adalah kakak dari bu Ainun.
Beliau tiba-tiba melihat Ainun sedang memakai pakaian kasual kaos dengan celana jins, hal ini membuat Habibie terperangah dan beliau berkata
“Ainun, mana mungkin gula merah menjadi gula pasir?”
(Hal ini memperlihatkan tercengangnya beliau melihat Ainun  yang telah menjadi gadis remaja dewasa yang cantik).
kisah ini berlanjut hingga akhirnya mereka dipertemukan menjadi satu di pelaminan. Kata-kata yang saya ingat dari pak Habibie adalah
Trimakasih ya Allah Engkau lahirkan aku untuk Ainun,dan Ainun untuk saya.
Trimakasih ya Allah Engkau pertemukan aku dengan Ainun,dan Ainun dengan saya….
Sepanjang episode ini saya benar- benar menitikkan air mata. Ternyata ada juga kisah cinta antara manusia yang dilandasi rasa cinta murni seperti kisah pak Habibie dan bu Ainun.
Akhir dari posting saya kali ini saya akan menampilkan puisi dari pak Habibie saat melepas kepergian jenazah bu Ainun….

Surat terakhir B.J.Habibie untuk Alm. Ainun Habibie …..
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan, calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE

Desember 20, 2012

Artis Masuk Kostan


December, 19th 2012..

Ceritanya begini,,
Malam-malam galau aku nonton film di laptop yang aku donlod dari kantor tadi siang.. judulnya My Last Love kayanya.. Teruuuss... kira-kira jam 8 pm.

KakEvi: *Dikamarku* "Rikaa.. tidur ya?"
Aku: " Belom,, lagi nonton film.."
KakEvi: "Dibwah ada si Ded*, Artiis,, Mau foto gak? dia maen sama suamiku.."
Aku: *masih bergelepar dikasur "Ded* "siapa itu??, terkenal?"
KakEvi:  "Yang main di OVJ,, ayoo kebawah.. kalo mau foto.
Aku: "Masih pake daster, sama si yanti #anakkostanjuga# Turun dengan Anggun dan diliputi rasa penasaran, tapi langsung sembunyi di balik pintu.

Si Yanti gak bersembunyi,, dan dia ketawan ngintip terus disuruh keluar, diajak foto.. Hwaaaa.... aku larii terbirit-birit.. meninggalkan pintu yang jadi perisaiku..
alasannya:
1. Aku malo lah.. cow semua..ada 1 cew ding assistennya, bukan tipe ku juga kalii..
2. Aku pake daster tidur,, aneh banget kaaaan...
3. Aku dah request sama KakEvi untuk bawa si Syahrini, Asmirandah atau si Dude Herlino.. Itu aja.. BYE..

Lahasil si Yanti aja yang pinjem hapeku untuk foto dya sama si Artis,, yang emang ngetop si.. tapi aku gak punya chgemistri sama dya.. #hoaks..

Kisah Pak Taksi dan Pak Harto

Ceritanya masih dihari yang sama dengan Edisi Bapak Sopir Taksi ya,, masih menuju Askes. disana diakhir cerita sedihnya ada cerita yang menyentuh lainnya, yaitu dia cerita tentang Pak Harti (Presiden Indonesia yang ke 2) dia bercerita bahwa..


SiBapakSopir: "Waktu itu pernah, ketika saya masih kerja sebagai sopir jamaah, disana pak harto dan keluarga akan melakukan umroh, mereka berkumpul disana dan saya yang menjadi sopir pada waktu itu, sayaantarkan mereka hingga saya mengikuti mereka sampai depan pintu ka'bah.
Pintu Ka'bah itu dibuka bila ada Raja atau kepala negara yang berkunjung kesana. Dan pada saat itu Pak Soeharto dan keluarga masuk, dan saya mencoba untuk ikut. Lalu dihadang oleh penjaganya *aku lupa nama yang disebutin bapak itu*. Lalu pak Soeharto menoleh dan bertanya kepada saya


PakSoeharto:"Kamu siapa"
SiBapakSopir: "Saya sopir bapak tadi" *Lalu saya dirangkul oleh Pak Soeharto dan masuk bersama Beliau*  Jadi, mau orang berkata apa tentang Pak Harto, saya tetap suka padanya. Dia BAIK."

#Dheg!.. Seketika itu juga entah berfikir apa, saya merinding dan ingin meneteskan air mata. ternyata begitu.. entah kebaikan sekecil apa, kepada siapa saja, kita bahkan mungkin sudah lupa kejadian apa. tapi bagi mereka.. itu sangat berharga.. bagi mereka itu tidak akan pernah lupa.. Bahkan ketika kau terperosok dalam isu miring, kau terperosok dalam kegagalan yang amat, mungkin merekalah yang akan selalu dibalik kita. mereka yang bahkan engkau saja bisa lupa. Mereka yang entah siapa. 
Dari sekarang, berbuatlah baik apa saja, sederhana saja, dan kepada siapa saja. karena sesunggunya kita tidak tau, mungkin Allah dapat mengampuni dosa kita karena kebaikan tulus kita kepada mungkin satu orang, atau mungkin banyak orang yang mengingat kita.

Pikirkan saja, ada tidak kira-kira yang mengingat kita kelah, ketika kita tiada.. :(
Wallahualam Bishawab..
Milik Allohlah apa yang ada dilangit dan dibumi, sungguh hanya dengan rahmat Allah-lah yang dapat membantumu.

Hari ini benar-benar ilmu bagiku..


Desember 19, 2012

Edisi Bapak sopir taksi

December 19th, 2012

Hari ini.. terpilihlah atas penunjukkan langsung manajer, aku dan mba Beb yang berangkat untuk Aanwitjzing Annual Report PT Askes di kantor pusat yang ada di cempaka mas. Yang katanya itu tempat yang melalui jalur paling macet sedunia.

Bangun pagi jam 5.. sholat dan lainnya sampai pagi jam setengah 6 dan kemudian mandi.. jarang banget aku mandi jam segitu.. dalam bulan ini saja paling pagi aku mandi jam setengah 8 untuk ke kantor.
Dian:"Kak, tumben berangkat pagi?".. aku:"Iyah,, meeting" and capcus aku goo... Semangat hari ini mendekati 90%. kali ini kami naik taksi Gamya.. dan benar.. sudah setengah jam berjalan dari kantor (pkl.07.30) tadi.. kami masih di TOL Simatupang. Maceeett.. Pusiiing.. Belom sarapan.. dan tapi sepanjang perjalanan untung saja si bapak supir taksi adalah karakter yang terbuka. Dia cerita..

sibapak:"Saya.. pernah kerja di Saudi 20 Tahun, jadi supir jamaah haji di sana.."
mb beb:"jadi bapak sudah haji dong? Keluarga ikut kesana pak?"
sibapak::"Alhamdulillah sudah 20kali.." Keluarga disini, kalo kesana semua uangnya abis disana. uang saya kirim untuk anak kuliah dan bangun rumah disini. "Anak saya 6 sudah haji semua dan disanakan saya kerja untuk pemerintah, dan saya sekarang dapet pensiunan untuk makan. Mungkin sudah jalannya ya.. waktu saya capek kerja disana dan memutuskan untuk pulang, maka tiga tahun terakhir itu saya tidak pulang. dan juga waktu saya mau pulang. saya masuk penjara karena berkelahi dengan polisi Arab, saya ditahan selama 2 tahun di tahanan bawah tanah Saudi, pada saat itu saya tidak bisa memberikan kabar ke keluarga. telpon dan lainnya disita polisi.".. setelah itu.. saya cuti.. pulang ke Indonesia. DIsana (Jakarta) entah mungkin mereka (istri dan anak) mengira saya sudah meninggal mungkin.. Istrii saya menikah lagi.. dan ketika saya pulang dia sudah punya anak." 

Aku:"terus diam melihat sibapak dan mendengarkan hati-hati #meskiakupusingsekalikarena_Macet
sibapak:"Pada saat itu, saya marah. Bukankah manusiawi saja bila saya marah, jika terus disini mungkin saya akan membunuhnya. tapi itu tidak saya lakukan. Saya jual rumah yang 120m (ukuran dijakarta itu lumayan besar bagi saya) dengan harga Rp50jt. Entah apa yang saya fikirkan waktu itu.. saya beli mobil dan saya hamburkan semua uangnya di Bali. Kaya orang kaya.. padahal enggak. hehe.."

Aku:"Tertohok sekali dengan kisah itu.. naudzhubillahimindalik.. ya Allah, jangan sampai ku menjadi istri seperti istri sibapak yang begitu mudahnya meninggalkan suami tercinta"(dalam hati).
sibapak: "Jadi selama 20 tahun ini saya bekerja, menyimpan uang, merelakan makan indomie dan nasi saja.. diirit-irit..uangnya dikirim ke jakarta, untuk istri, bangun rumah, sekolah anak, hasilnya Ini saja?? CUMA ini?
Aku:Betapa sakitnya hati bapak ini.. 20 tahun bekerja untuk anak istri, hanya tanpa kabar 2 tahun saja, tak sabar bagi istri untuk menunggu.. "Bapak udah nikah lagi?"
sibapak: "Saya tidak ingin menikah lagi, rasanya mungkin semua wanita seperti itu, ya begitu saja".. Alhamdulillah anak saya sudah besar-besar, tanggungan saya tinggal satu saja yang masih nyusun skripsi.."

Dari perjalanan ini sampai pulang aku memikirkan bahwa.. Suami seperti ini ni.. tak usah berfikir macam-macam untuk berpoligami, cukup bertanggung jawab saja dengan memberi nafkah pada keluarganya, membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya, dan apa saja yang sewajarnya dikerjakan oleh seorang suami, dan sebagai seorang yang terhormat seperti ayah. (Inget Bapak dirumah, yang entah dalam fikirannya mungkin ingin melakukan apa saja, tapi ikhlas dia singkirkan hanya untuk anak-anaknya.. Bapak.. Kau tau.. begitu banyak lelaki yang aku kagumi diluar sana, tapi tetap engkaulah yang mennempati tempat terhormat di rangking pertama.. #hiks..)

Cintanya pada keluarga entah telah terbayar oleh berapa peluh yang tak pernah mengeluh, entah berapa hitungan rindu yang tertahan sebanyak tatapannya menatap keluarga yang lain, yang berada jauh ditanah Saudi sana.. 20 tahun itu bukanlah waktu yang sebentar. bukan sekali. bukan keputusan yang mudah. sangat bukan. tapii.. 2 tahun ditinggalkan tanpa keluarga apakah si keluarga (Istri) hanya berlaku seperti itu, menunggu tanpa harapan sang suami kembali. menunggu dengan sederhana tanpa begitu ingin bertemu sang pujaan hati yang selama ini membiayai? apakah cintanya sesederhana itu? sekcil itu? semudah itu?.. (aku sebal sekali.. tidak tau apa, mencari suami itu sulit sekali, tidakkah kau ingin menjaganya hingga mati?). 

Dan bilapun mereka ia (sibapak) meninggal, tak adakah upaya mereka untuk meyakinkan bahwa dia (sibapak) masih baik-baik saja? Jasadnya mana? tidak cari? (banyak sekali pertanyaan dibenakku kali ini..)
2 tahun menikah dan sudah dikarunia anak itu berarti ia sudah menikah satu tahun sebelumnya,, bagaimana sibapak tidak marah dan sakit hati. Kau tau.. bahkan perihnya belum terobati, dan mungkin takkan pernah terobati,, memutuskan tak menikah lagi,, itu sangat tidak mudah teman. 

Ya Allah.. lapangkanlah dadanya, mudahkan urusannya, mudahkan pekerjaannya dan bahagiakan ia.. aamiin..

Dan kalian pada pria-pria dewasa diluar sana, banyak dari kalian memikirkan banyak istri (2 atau lebih) memang hal itu tidak dilarang dalam agama, sah-sah saja, tapi kau tau bahkan dalam agama (Al-Quran) pun sudah memperingati.. itu sulit sekali.. tidakkah kalian berfikir untuk menyayangi keluarga kalian.
Sudahlah.. bertanggungjawablah pada apa yang menjadi tanggunganmu, anak-anakmu dan istrimu. Bahagiakan saja istrimu, besarkan dan jaga anak-anakmu ajak mereka menuju syurga. itu sudah cukup menjadi tanggunganmu.. dan bila kau tulus melakukannya, bukankah balasannya juga syurga. 




 










Desember 17, 2012

Edisi Assessment As*bri

Hari ini rencananya mau ke ASABRI.. Aku berangkat agak pagi hari ini. 08.15 meskipun tetap aja terhitung terlambat. tapi dibandingkan hari sebum-sebelumnya dibulan ini, ini telong pagi loh. sampe dikantor masih senpat pastinya membuka situs favorit yg wajib menjadi semangat dipagi hari. setelah itu si team leader datang mau ngecek keusioner yang seharusnya di cek kemaren. partner bilang "Mas.. dari kemaren koq ngecek tetos. gak selesai-selesai". padahal dalam hatiku sudah ingin berkata---> paaakk.. kemaren gak di cek, sekarang mala baru mau dicek. rencana submit jumat sore tu udah mundur jadi sel tas. mau di pending lagii? kapan berangkatnyaaa? Nanti tanya2 lagi kapan selesainya. heessshhh.. dia lelet banget. gak suka sama team leaderny. Semakin lama hati ini komplain.. aku memutuskan untuk sholat diatas. menenBgkan hati.. sampai akhirnyaa.. selesai juga tuh kuesioner ya.g udah dibuat satu bulan yang lalu.. daaan kita berangkat ke ASABRI. jam setengah 11. sampai disana langsung Menuju lantai 5. kondisi hebing dan dingin.. setelah itu aku masuk kesalah satu ruangan yang banyak sekali orang namun sangat sempit terhimpit meja. ketemu pak yuda.. ruangannya gak cukup meski untuk bertiga. team assessor yang dateng tiga orang. aku memutuskan untuk duduk aja diluar. tampak lebih baik dan lebih dingin hening begini.. sesekali ada orang yang berlari membawa dokumen ke ruang direksi. entah dokumen apa. sesekali ada ibu2 yang menghampiri dan berkata: "maaf yaa.. ruangannya gak cukup.." aku:"iya bu gak papa #sambil buka twitter dan nulis blog inu.. lama loh.. sampe aja makan siang.. The end for today..

Desember 11, 2012

Nonton, Bidadari

Bidadari-Bidadari Syurga


Desember, 10th 2012.

Hari aku punya banyak rencana, yang salah satunya adalah nonton bidadari-bidadari syurga. Dan seperti biasa pada akhir-akhir ini aku tak tau kenapa berangkat kantor sedikit lebih siang, jam setengah sembilan atau bahkan jam 9,ya.. untuk memperbaiki perilaku ini aku mau nonton.. *loh, memang apa hubungannya ya..


-Pagi-
Tapi sebelum berangkat, ternyata aku diajak ke IP entah alasan apa.

Pak Tat: Rika udah selesai ya kerjaannya..
Rika: Udaaah, sesuai dengan janji. Ini.. itu .. dan bla..bla.. bla..
Pak Tat: Nah,rika sekarang bantuin ngerjain ini ya,, gampang koq.. tentang kuisioner.
Rika: Lah.. itukan mas tisna, tanggung jawab diya.. saya kan udah scoring.
Pak Tat: Iya,. Kan rika udah selesai yang itu.. trus ini Cuma ngecek aja..

*dan aku Cuma diem aja trus ngeliat kertas-kertas coretan itu aja.. aku gak ngerjain sampe sekarang. Karena apa, karena itu bukan tanggung jawab saya, menghindari kesalahan sebelumnya, dan kini saya sudah memutuskan untuk tidakmengambil pekerjaan orang lain hingga risiko disalahkan ada di aku. Tidak ingin sama sekali..

-Siang-
 Kami ke IP (Pak Tat, Tisna, Dede dan Aku) You know what i feel.. yup apalagi selain kebetean yang berlanjut dari pagi.. tau gak,, sampe disana berharap bisa mengerjakan satu hal #mood lahi bagus untuk kerja# Eeeehhh.. malah nyampe sana,, acara vendor gathering aja. makan-makan aja coba.. jauh-jauh.. tapi Alhamdulillah banget si.. misi penghematanku hari ini berhasil banget..

Makan aja sebanyak-banyaknya,, ambil petis dan lain-lain.. Selamat untuk si Tisna yang dapet dorprice, dengan kekonyolan yang pasti menjadi bayangannya.. Yup PASTI.




-Sore-
NNNaaaahhhh... kembali ke topik., akhirnya jam 4 TENG.. kali langsung GO -----> TENGGO
Kami.. (Mb Faj, Dede, Dwi, Aku and Ocik *adekku*) bolos kerja untuk nonton Bidadari Syurga...
 Kami:" Paakk.. kalo ditanyain bos, kami nonton yaa..." Kepad pak Biy yang sejatinya HRD di kantor.. hagh!




Liat ni fotonya...




Film ini bagus si,, kalo baca novelnya, tapi seperti biasa siapa saja yang telah membaca novelnya tidak merasa puas ketika nonton filmnya.. inilah yang terjadi pada Dede.. ketika yang lainnya sibuk meresapi apa isi film,, eh si dia malah mencoba mnegekspresikan apa yang lucu dari film itu.. Hhaha...

Dan aku.. yang kurasakan adalah DATAR,, aku gak tau kenapa film itu datar ya.. paling-paling aku merasa SEDIKIT sedih dikala yang namanya kak Laisa itu gagal nikah. itu aja.. yang lainnya.. datar.. 

Ocik.. #Adekku# dia belum pernah baca novelnya.. katanya melalui status FB-nya adalah "nyesek banget itu nonton bidadaribidadari syurga.." dan juga melalui telpon mamak yang begini" Bagus banget filmnya.." karena emaaang.. dia adalah tipe manusia I (Influention..) atau yang disebut generasi sosial (generasi jaringan sosial, FB misalnya..)

Si Mb Faj Ria.. Seperti biasa,, dia adalah tipe manusia yang I (influention dan juga S (Stable) yang tak menunjukkan ekspresinya.. meski terkadang dia juga melontarkan kegalaunannya yang contohnya begini:"Akuuu?? Cantiiikk?? #sambil merendahkan diri. Hah!! apa coba.. namun terkadang dia juga yang suka ngingetin.. "Tuuu kaa.. dunia ini berputar.."... Entahlah dia itu berasa apa, semoga engkau diberi secercah cahaya ya.. hahaa



dan entah kenapa juga yang paling galau adalah Dwi.. yang begitu meresapi. yang aku heran adegan yang mana yang paling ia resapi dari:
1. Adegan kak Laisa ngasih strowberi kepada Pria yang katanya cinta itu,, dan juga saat-saat di kebun strowbery deeeh..
2. Adegan ketika si Dalimunte menjemput Ci Hui?
3. Adegan kak laisa bertarung sama Harimau?
4. Apakah ia sebenarnya menyimpan kesedihan karena sesungguhnya ia lapar dikarenakan puasa?? #alasanapalahini

Adegan yang mana?? yang manaa coba?? etapi yang aku sebutin tadi hanyalah adegan bisa sii,, haha..





Bukan Pain Tapi Sickness

Bukan Pain tapi Sickness


Aku ini sebenarnya kenapa?

Bukan pain, tapi sickness, ya.. itu kedua hal yang berbeda. Beda satu sama lainnya. Pain adalah ketika rasa sakit itu hanya disebabkan oleh luka fisik, dan rasa sakit ini benar-benar real. Yang kau butuhkan tidaklah sulit. Yang kau butuhkan hanya obat yang bisa kau dapat dari dokter misalnya.

Sedangkan sickness adalah rasa sakit yang timbul entah dari luka yang mana, dan entah dimana posisinya,, yang jelas yang kau butuhkan adalah obat yang mungkin saja tak berwujud. Kau tau, obatnya tidak kan bisa kau dapatkan dari mana saja, bahkan dokter sekalipun. Rasa sakitnya tidak nyata tak bisa kau raba.

Dan aku mengalami hal ini, yang ke dua, tanpa luka fisik apapun meski hanya karena nyamuk sekalipun. Bukan. Sesuatu yang tak bisa  kuraih kali ini sangat menyakiti, dan katanya obatnya adalah sabar, kali ini mungkin aku memerlukan dosis sabar yang lebih tinggi. Tapi ya Rabb,, sampai kapan ini..

Bila kau katakan bahwa siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya. Lalu apakah aku kurang bersungguh-sungguh.. dan bila ada yang mengatakan push yourself to the limit apakah aku belum mem-push diriku? Bahkan ku merasakan sudah..  Lalu apa yang kurang darikuya Rabb.. apa aku tidak pantas berada di tempat itu? Berada disana bersama mereka? Apakah aku hanya bisa tinggal disini. Aku tak tahan lagi.. Hatiku bahkan sudah tertutup untuk ini. Yang kini aku takutkan adalah bilamana aku tak bisa mengikhlaskannya dan membuatnya tak menjadi pahala meski setitik.

Dulu cita-citaku adalah bekerja dimana aku tak membutuhkan uang pelicin untuk masuk kedalam instansi-instansi yang bagus. Ya Allah.. tapi kenapa kau tidak mengijinkan aku menjadi orang yang beruntung dan orang yang terpilih itu, orang yang tak pernah merasakan seberapa butuhnya aku ya Rab.. kenapa kau tak mengizinkan aku membuktikannya kepada mereka (orang tuaku) bahwa apa yang mereka pikirkan tentang uang itu salah. Tentang perilaku jujur itu tak benar. Kenapa Kau tidak membantuku membuktikannya ya Allah.. itu membuat mereka semakin berfikir bahwa uang adalah segalanya ya Rabb.. Hingga mereka berkata untuk memberikan ku uang agar mendapatkan tempat yang lebih baik? Kenapa ya Rab? Kenapa??? Bukankah aku sudah bersungguh sungguh, bukankah dalam hatiku sudah berniat untuk berusaha maksimal (mati-matian) dan kau memutuskan saja tiba-tiba tanpa ada kesempatan bagiku berjuang lebih keras lagi. Padahal aku sudah menyiapkan energi.

Ya Rab.. aku ini hanya manusia bodoh, yang tak tau sedangkan Engkau Maha Tau. Entahlah apa sebenarnya jawaban itu sudah kau berikan dan aku hanya tidak bisa membacanya karena tertutupnya hati? petunjukMu ya Rabb.. yang kupinta saat ini.
Dan segera berikan jawabannya dengan nyata ya Allah...
Please..

Dan ini sebenarnya sickness itu, makanan yang sulit untuk sampai ke tenggorokan.
Mata yang tak dapat menatap indahnya alam, dan tidur yang tidak sampai mengobati kelelahan..


*Sengaja saja ku tuliskan pikiranku hari ini supaya esok ketika kulupa dan mengalami hal yang sama, aku bisa saja belajar dari sesuatu yang ternyata aku telah lupa. Dan ku kan baca tulisan sebelumnya.

Desember 05, 2012

Satu tahun

6 December 2012,, Thursday..

Tanah Surga, katanya

Desember 13th 2012..
Malam inii,, dan dua malam sebelumnya aku masih merasa sedih tapi berusaha menghibur diri dengan nonton film 'Tanah Surga, Katanya'.. daaann..

Ada puisi begini:

Tanah Surga, Katanya
Oleh Agus

Bukan lautan tapi kolam susu, katanya.
Kata kakek ku cuma orang kaya yang bisa minum susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu, katanya.
Kata dokter intel, rakyat kita masih banyak yang belum sejahtera
Ikan dan udang menghampiri dirimu, katanya..
Kata kakek awas ada udang dibalik batu.

Ahaaha.. iya juga dan langsung saja pejabat tersebut yang mendengarkannya dengan segera membatalkan list bantuan yang sebelumnya telah disiapkan.

tweet aku malam ini:
Lagi nonton film 'Tanah Surga, katanya'..mengingatkanku bahwa hidup mereka sederhana. Sesederhana senyum mereka., 

Untuk dia yang ada didekatmu, yang menyayangimu, keluargamu.. Jadi apapun itu, untuk mereka kau pasti bahagia. 

Tak sulit baginya untuk tersenyum, selagi mereka yang didekatmu ada menatapmu bahagia. Sederhana. 

Bahkan hanya butuh alasan sederhana untuk memulai sesuatu yg biasa,bedanya Mereka mulai mencintai pkerjaannya dan menjadikanny berharga.

'Mereka mulai mrncintai pekerjaanyya melakukannya bukan semata2.. Menjadikan itu berharga dan mulian'.kenp itu sulit bagiku? 

Dan kenapa kau tinggalkan Tuhanmu?Seberat apakah bebanmu?sbyak apakah deritamu? Tidakkah kau ingat byk pemberianNya untuk mu?

Bukan tak bisa.. Tapi tk mau.. Dan tak tau..

Kenapa kau begitu marah? Terlalu banyakkah Dia mengecewakanmu? lalu perbahkah tethitubg berapa banyak kau mengecewakanNya?

Tidak bolehkah Ia menbalasnya untukmu? TIDAK.. Ia tidak seperti itu. Tidak seperti kamu.

Kau tau sedang diuji.. lalu kau bertanya apa lagi? jawabannya hanyalah 'Sabar'.. Sudahlah.. Bangkit saja dari istirahatmu sekarang.

Bahkan setelah hujan, awan kembali terang dan juga ada pelangi terkadang..

Kepada mereka yang kau cinta, Apa kau tega? Kepada merka yang peduli,apa tetap kau sakiti? Kepada mereka yang dekat,apa tetap kau lukai?

Lalu kau hidup untuk apa? untuk siapa? Jika mereka yang akan mengalirkan pundi-pundi doa dn pahala tetap tak kau perlakukan lebih baik lagi?


Desember 04, 2012

Selamat Menikmati Mendung #2

Dan ini masih pada tanggal yang sama, 10 Desember 2012.. bedanya, matahari tak menatapaku lagi,, diganti warna awan yang menghitam. Malam.

Rasanya tumpah sekarang, aku telpon dan menangis tersedu, tak bisa berkata lagi hanya terisak. Melihat begitu banyak perjuangan yang telah berjalan, dan begitu lama aku berjalan, lelah dan kecewa hingga tak bisa berkata apa. 'Yaa,, begitulah rasanya, kau tau seperti oksigen disekitarmu berhenti bergerak dan sesak. yaa,, itulah'. Entah kenapa aku malam itu, dan sedihnya adalah bukan hanya kau yang merasakan perih itu.. orang tuaku bingung, entah berapa kali mereka menelpon, bahkan yang lebih menyedihkan adalah keputusan yang segera diambil agar aku melanjutkan kuliahku.

Kecewaku bukan hanya karena kegagalan saat ini, tapi karena orang tua ku yang begitu saja mengambil keputusan besar itu, untukku, dan aku tau sekali pengorbanan mereka lebih besar dari perjuangan ku, lebih lama dari perjalananku, dan sedihku adalah kenapa harus begitu? kasihan mereka? aku tak tega pada mereka yang juga tak tega melihat kelelahanku saat ini.. Mamak, Bapak, bergantian menelpon dan berusaha meyakinkan..

"gak papa ka,, besok cari informasi tentang S2, atau ngambil TOEFL terserah,, nanti mamak masih punya ini.. masih punya itu.. " Aku sudah lupa tentang rasanya gagal itu, tapi aku tak bisa lupa dengan kalimat ini.. akuuu semakin terisak sedih,, hhiiikkksss...

kali ini mereka tidak lagi bertanya kenapa bisa? mereka juga bukan berarti tidak sedih, tapi mereka lah yang lebih tau bahwa aku lebih sedih..  Aku.. salah kali ini, bersikap seperti ini, bersikap lemah dan menyakiti. tidak,, kau tidak boleh lagi..


Selamat Menikmati Mendung #1

December, 10th 2012..

Disini, dibalik bilik kecil meja kantor yang dibatasi sekat-sekat.. menghadap persis ke jendela yang disana ku dapat melihat awa. ada kalanya mata ini bosan melihat tumpukan buku dan kertas, dan juga lapotop maupun handphone yang radiasinya terasa lebih kuat dari biasanya. Maka ku akan menatap awan diluar sana, bersama dengan tarikan nafas panjang dan melepaskannya. Begitu juga ku lakukan untuk semua baban yang tak mungkin lagi kukatakan. cukup menatapnya luas dan menguapkan beban iu. Beberapa detik saja, begitu menenangkan. Meski sesekali melintas sebuah pesawat yang kurasa ia kan menikmati perjalanan. 

Hari ini, jantung berdegup amat kencang, menanti jawaban dari sejuta harapan yang kugantungkan pada instansi yang kuanggap dapat membawaku berkembang. Dan nyatanya kali ini aku gagal lagi. Sedihnya kala itu cukup dengan dua titik air mata yang tak bisa kutahankan lagi. tidak kulanjutkan tangisnya sekarang,, TIDAK. karena aku sibuk memikirkan apa yang harus ku jelaskan kepada mereka yang sudah bahagia mendengar kelulusanku sebelumnya. Sehari.. aku memikirkannya.

Kekecewaanku entah pada apa, bahkan aku tak bisa menjawabnya,, dan mungkin sekali ini semua karena diriku sendiri. kekecewaanku juga pada janji dang KaCab yang katanya "saya luluskan saja kali ini dan persiapkan diri untuk tahap selanjutnya, dan bila lulus ketemu lagi dengan saya"..

Masih pada hari yang sama,, siang ini kami melakukan perjalanan besuk ke Rumah Sakit dimana manager kami mengalami sakit dan dilakukan operasi. Sepanjang perjalanan aku memilih duduk paling belakang dengan bermain menatap handphone yang sesungguhnya tak ada yang ingin ku lihat disana. Bermain game, membuka twitter dan lain sebagainya sambil sesekali mengusap airmata. Sama sekali tidak melihat keluar sana sebagaimana biasanya.. 

"Aku sedang tidak mencari jawaban diluar sana, aku merasa sudah diberikan ketetapan, dan aku hanya berusaha menerimanya.. kau HARUS menerima, kau mau apalagi?"
"Aku sungguh tak mampu bertanya lagi kenapa? kenapa? dan aku tak bisa menerimanya, beban itu keluar menjadi air mata"

Entah mereka yang lain membicarakan apa saja, yang jelas aku tetap menatap layar Hp dan main game saja. sambil berfikir untuk menghubungi orang tua. Tapi itu semua ku tangguhkan karena ku yakin bila itu ku lakukan sekarang maka air mata itu kan tumpah bagaikan Bah. Kutahankan bersikap seperti biasanya, tersenyum sebagaimana biasa. 

setelah siang ini acara menjenguk itu selesai, kami semua makan, makan,, dan terkesan siang ini kami semua, satu kantor merayakan, merayakan kegagalan yang baru saja aku dapatkan, kegagalan yang masih saja aku simpan pahitnya. Aaahh.. inilah kesalahanku yang merasa tidak bersyukur..



"Mendung kali ini pasti berarti hujan" aku meyakininya.. dan benar saja, masih duduk dibelakan dengan tujuan pulang, kali ini ku putuskan untuk melihat
 keluar,melihat awan dan juga hujan. sama seperti ketika aku berangkat tes dan menceritakan semuanya kepada awan, dan kali ini aku juga demikian, mengatakan perasaanku padanya, bukan kah ia menjadi saksi perjalannanku kemarin, bukankah juga ia yang menenangkanku di perjalanan panjang kemarin? lalu, apa yang aku lakukan sekarang, aku tak mengerti, aku tak memiliki tenaga lagi.

Menatap hujan, aku ingin juga merasakannya, keluar dan membasahi kepalaku agar aku dapat berfikir lagi, membasahi mataku agar ia tak terasa perih lagi, membasahi hatiku supaya ia tak perlu bersedih lagi, dan ingin hujan itu membasahiku supaya ku tau kesalahanku..

Ketidak berhasilanku kali ini sungguh seperti pedang yang menghunus tepat dijantungku dan tepat didepan mataku, tanpa ada perisai.


Hikmah:
"Tidak ada janji satu orang pun yang dapat kita harapkan, dan sesungguhnya janji Allah lah yang pasti adanya yang Maha Benar dan Maha Besar.