Desember 11, 2012

Bukan Pain Tapi Sickness

Bukan Pain tapi Sickness


Aku ini sebenarnya kenapa?

Bukan pain, tapi sickness, ya.. itu kedua hal yang berbeda. Beda satu sama lainnya. Pain adalah ketika rasa sakit itu hanya disebabkan oleh luka fisik, dan rasa sakit ini benar-benar real. Yang kau butuhkan tidaklah sulit. Yang kau butuhkan hanya obat yang bisa kau dapat dari dokter misalnya.

Sedangkan sickness adalah rasa sakit yang timbul entah dari luka yang mana, dan entah dimana posisinya,, yang jelas yang kau butuhkan adalah obat yang mungkin saja tak berwujud. Kau tau, obatnya tidak kan bisa kau dapatkan dari mana saja, bahkan dokter sekalipun. Rasa sakitnya tidak nyata tak bisa kau raba.

Dan aku mengalami hal ini, yang ke dua, tanpa luka fisik apapun meski hanya karena nyamuk sekalipun. Bukan. Sesuatu yang tak bisa  kuraih kali ini sangat menyakiti, dan katanya obatnya adalah sabar, kali ini mungkin aku memerlukan dosis sabar yang lebih tinggi. Tapi ya Rabb,, sampai kapan ini..

Bila kau katakan bahwa siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya. Lalu apakah aku kurang bersungguh-sungguh.. dan bila ada yang mengatakan push yourself to the limit apakah aku belum mem-push diriku? Bahkan ku merasakan sudah..  Lalu apa yang kurang darikuya Rabb.. apa aku tidak pantas berada di tempat itu? Berada disana bersama mereka? Apakah aku hanya bisa tinggal disini. Aku tak tahan lagi.. Hatiku bahkan sudah tertutup untuk ini. Yang kini aku takutkan adalah bilamana aku tak bisa mengikhlaskannya dan membuatnya tak menjadi pahala meski setitik.

Dulu cita-citaku adalah bekerja dimana aku tak membutuhkan uang pelicin untuk masuk kedalam instansi-instansi yang bagus. Ya Allah.. tapi kenapa kau tidak mengijinkan aku menjadi orang yang beruntung dan orang yang terpilih itu, orang yang tak pernah merasakan seberapa butuhnya aku ya Rab.. kenapa kau tak mengizinkan aku membuktikannya kepada mereka (orang tuaku) bahwa apa yang mereka pikirkan tentang uang itu salah. Tentang perilaku jujur itu tak benar. Kenapa Kau tidak membantuku membuktikannya ya Allah.. itu membuat mereka semakin berfikir bahwa uang adalah segalanya ya Rabb.. Hingga mereka berkata untuk memberikan ku uang agar mendapatkan tempat yang lebih baik? Kenapa ya Rab? Kenapa??? Bukankah aku sudah bersungguh sungguh, bukankah dalam hatiku sudah berniat untuk berusaha maksimal (mati-matian) dan kau memutuskan saja tiba-tiba tanpa ada kesempatan bagiku berjuang lebih keras lagi. Padahal aku sudah menyiapkan energi.

Ya Rab.. aku ini hanya manusia bodoh, yang tak tau sedangkan Engkau Maha Tau. Entahlah apa sebenarnya jawaban itu sudah kau berikan dan aku hanya tidak bisa membacanya karena tertutupnya hati? petunjukMu ya Rabb.. yang kupinta saat ini.
Dan segera berikan jawabannya dengan nyata ya Allah...
Please..

Dan ini sebenarnya sickness itu, makanan yang sulit untuk sampai ke tenggorokan.
Mata yang tak dapat menatap indahnya alam, dan tidur yang tidak sampai mengobati kelelahan..


*Sengaja saja ku tuliskan pikiranku hari ini supaya esok ketika kulupa dan mengalami hal yang sama, aku bisa saja belajar dari sesuatu yang ternyata aku telah lupa. Dan ku kan baca tulisan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar