Bukan Pain tapi Sickness
Aku ini
sebenarnya kenapa?
Bukan pain, tapi sickness, ya..
itu kedua hal yang berbeda. Beda satu sama lainnya. Pain adalah ketika rasa
sakit itu hanya disebabkan oleh luka fisik, dan rasa sakit ini benar-benar
real. Yang kau butuhkan tidaklah sulit. Yang kau butuhkan hanya obat yang bisa
kau dapat dari dokter misalnya.
Sedangkan sickness adalah rasa
sakit yang timbul entah dari luka yang mana, dan entah dimana posisinya,, yang
jelas yang kau butuhkan adalah obat yang mungkin saja tak berwujud. Kau tau,
obatnya tidak kan bisa kau dapatkan dari mana saja, bahkan dokter sekalipun.
Rasa sakitnya tidak nyata tak bisa kau raba.
Dan aku mengalami hal ini, yang
ke dua, tanpa luka fisik apapun meski hanya karena nyamuk sekalipun. Bukan. Sesuatu
yang tak bisa kuraih kali ini sangat
menyakiti, dan katanya obatnya adalah sabar, kali ini mungkin aku memerlukan
dosis sabar yang lebih tinggi. Tapi ya Rabb,, sampai kapan ini..
Bila kau katakan bahwa siapa yang
bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya. Lalu apakah aku kurang
bersungguh-sungguh.. dan bila ada yang mengatakan push yourself to the limit apakah aku belum mem-push diriku? Bahkan ku merasakan sudah..
Lalu apa yang kurang darikuya Rabb.. apa
aku tidak pantas berada di tempat itu? Berada disana bersama mereka? Apakah aku
hanya bisa tinggal disini. Aku tak tahan lagi.. Hatiku bahkan sudah tertutup
untuk ini. Yang kini aku takutkan adalah bilamana aku tak bisa mengikhlaskannya
dan membuatnya tak menjadi pahala meski setitik.
Dulu cita-citaku adalah bekerja
dimana aku tak membutuhkan uang pelicin untuk masuk kedalam instansi-instansi
yang bagus. Ya Allah.. tapi kenapa kau tidak mengijinkan aku menjadi orang yang
beruntung dan orang yang terpilih itu, orang yang tak pernah merasakan seberapa
butuhnya aku ya Rab.. kenapa kau tak mengizinkan aku membuktikannya kepada
mereka (orang tuaku) bahwa apa yang mereka pikirkan tentang uang itu salah. Tentang
perilaku jujur itu tak benar. Kenapa Kau tidak membantuku membuktikannya ya
Allah.. itu membuat mereka semakin berfikir bahwa uang adalah segalanya ya
Rabb.. Hingga mereka berkata untuk memberikan ku uang agar mendapatkan tempat
yang lebih baik? Kenapa ya Rab? Kenapa??? Bukankah aku sudah bersungguh
sungguh, bukankah dalam hatiku sudah berniat untuk berusaha maksimal
(mati-matian) dan kau memutuskan saja tiba-tiba tanpa ada kesempatan bagiku
berjuang lebih keras lagi. Padahal aku sudah menyiapkan energi.
Ya Rab.. aku ini hanya manusia
bodoh, yang tak tau sedangkan Engkau Maha Tau. Entahlah apa sebenarnya jawaban
itu sudah kau berikan dan aku hanya tidak bisa membacanya karena tertutupnya
hati? petunjukMu ya Rabb.. yang kupinta saat ini.
Dan segera berikan jawabannya
dengan nyata ya Allah...
Please..
Dan ini sebenarnya sickness itu,
makanan yang sulit untuk sampai ke tenggorokan.
Mata yang tak dapat menatap
indahnya alam, dan tidur yang tidak sampai mengobati kelelahan..
*Sengaja saja ku tuliskan
pikiranku hari ini supaya esok ketika kulupa dan mengalami hal yang sama, aku
bisa saja belajar dari sesuatu yang ternyata aku telah lupa. Dan ku kan baca
tulisan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar