Desember 04, 2012

Selamat Menikmati Mendung #2

Dan ini masih pada tanggal yang sama, 10 Desember 2012.. bedanya, matahari tak menatapaku lagi,, diganti warna awan yang menghitam. Malam.

Rasanya tumpah sekarang, aku telpon dan menangis tersedu, tak bisa berkata lagi hanya terisak. Melihat begitu banyak perjuangan yang telah berjalan, dan begitu lama aku berjalan, lelah dan kecewa hingga tak bisa berkata apa. 'Yaa,, begitulah rasanya, kau tau seperti oksigen disekitarmu berhenti bergerak dan sesak. yaa,, itulah'. Entah kenapa aku malam itu, dan sedihnya adalah bukan hanya kau yang merasakan perih itu.. orang tuaku bingung, entah berapa kali mereka menelpon, bahkan yang lebih menyedihkan adalah keputusan yang segera diambil agar aku melanjutkan kuliahku.

Kecewaku bukan hanya karena kegagalan saat ini, tapi karena orang tua ku yang begitu saja mengambil keputusan besar itu, untukku, dan aku tau sekali pengorbanan mereka lebih besar dari perjuangan ku, lebih lama dari perjalananku, dan sedihku adalah kenapa harus begitu? kasihan mereka? aku tak tega pada mereka yang juga tak tega melihat kelelahanku saat ini.. Mamak, Bapak, bergantian menelpon dan berusaha meyakinkan..

"gak papa ka,, besok cari informasi tentang S2, atau ngambil TOEFL terserah,, nanti mamak masih punya ini.. masih punya itu.. " Aku sudah lupa tentang rasanya gagal itu, tapi aku tak bisa lupa dengan kalimat ini.. akuuu semakin terisak sedih,, hhiiikkksss...

kali ini mereka tidak lagi bertanya kenapa bisa? mereka juga bukan berarti tidak sedih, tapi mereka lah yang lebih tau bahwa aku lebih sedih..  Aku.. salah kali ini, bersikap seperti ini, bersikap lemah dan menyakiti. tidak,, kau tidak boleh lagi..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar