Desember 05, 2012

Tanah Surga, katanya

Desember 13th 2012..
Malam inii,, dan dua malam sebelumnya aku masih merasa sedih tapi berusaha menghibur diri dengan nonton film 'Tanah Surga, Katanya'.. daaann..

Ada puisi begini:

Tanah Surga, Katanya
Oleh Agus

Bukan lautan tapi kolam susu, katanya.
Kata kakek ku cuma orang kaya yang bisa minum susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu, katanya.
Kata dokter intel, rakyat kita masih banyak yang belum sejahtera
Ikan dan udang menghampiri dirimu, katanya..
Kata kakek awas ada udang dibalik batu.

Ahaaha.. iya juga dan langsung saja pejabat tersebut yang mendengarkannya dengan segera membatalkan list bantuan yang sebelumnya telah disiapkan.

tweet aku malam ini:
Lagi nonton film 'Tanah Surga, katanya'..mengingatkanku bahwa hidup mereka sederhana. Sesederhana senyum mereka., 

Untuk dia yang ada didekatmu, yang menyayangimu, keluargamu.. Jadi apapun itu, untuk mereka kau pasti bahagia. 

Tak sulit baginya untuk tersenyum, selagi mereka yang didekatmu ada menatapmu bahagia. Sederhana. 

Bahkan hanya butuh alasan sederhana untuk memulai sesuatu yg biasa,bedanya Mereka mulai mencintai pkerjaannya dan menjadikanny berharga.

'Mereka mulai mrncintai pekerjaanyya melakukannya bukan semata2.. Menjadikan itu berharga dan mulian'.kenp itu sulit bagiku? 

Dan kenapa kau tinggalkan Tuhanmu?Seberat apakah bebanmu?sbyak apakah deritamu? Tidakkah kau ingat byk pemberianNya untuk mu?

Bukan tak bisa.. Tapi tk mau.. Dan tak tau..

Kenapa kau begitu marah? Terlalu banyakkah Dia mengecewakanmu? lalu perbahkah tethitubg berapa banyak kau mengecewakanNya?

Tidak bolehkah Ia menbalasnya untukmu? TIDAK.. Ia tidak seperti itu. Tidak seperti kamu.

Kau tau sedang diuji.. lalu kau bertanya apa lagi? jawabannya hanyalah 'Sabar'.. Sudahlah.. Bangkit saja dari istirahatmu sekarang.

Bahkan setelah hujan, awan kembali terang dan juga ada pelangi terkadang..

Kepada mereka yang kau cinta, Apa kau tega? Kepada merka yang peduli,apa tetap kau sakiti? Kepada mereka yang dekat,apa tetap kau lukai?

Lalu kau hidup untuk apa? untuk siapa? Jika mereka yang akan mengalirkan pundi-pundi doa dn pahala tetap tak kau perlakukan lebih baik lagi?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar