Desember 20, 2013

Lamaran

Duuuhh... Lama banget ini aku gak posting yaa..

Mau komitmen untuk nulis, tapi belum bisa bagi waktunya. Tapji ya sudahlah kapan bisa nulisnya, ya ditulis dulu.

Jadii, setelah menjalani proses itu beberapa bulan lamanya. dan karena semua hal yang mungkin saja sudah di setting oleh Sang Maha Kuasa. Daripada semua berlarut dan membuat tidak nyaman, daripada semua berlarut dan takut dosa. Akhirnya aku memulai pembicaraan, yang initinya memastikan semuanya, bukankah pahit atau manisnya sesuatu itu adalah keputusan.

Jadii, aku mulai saja pembicaraan-pembicaraan yang serius itu, konsekuensinya semua akan berjalan maju, meski terseok, meski harus sama-sama mempersiapkannya, meski harus sama-sama belajar, karena mungkin saja semua keputusan ini terlalu cepat. Konsekuensi lainnya adalah semua akan selesai dan sudahi saja. Perasaan perasaan ituu.. akan menghilang begitu saja.. Salah. Akan dihilangkan dan dibuang begitu saja, dan mungkin butuh waktu yang lama.

"Kapan ke rumah, kenalan saja.. Bapakku baik koq.." daaan chatting lainnya, bermaksud untuk mengajaknya kerumah, menantang keseriusannya untuk izin kepada bapakku.
Kecewa rasanya ketika dia bilang "lebaran kali ini, kayanya belum bisa deh.." (Pas momentnya lebaran haji), sedih lebih tepatnya.

Sampe-sampe, keputusanku saat itulah, gak pulang kampung. Padahal, biasanya aku pulang kampung loh..
Karena apa, karena gak tau nanti kalo ditanya bapak/mamak "Kapan dia kesini?" Trus aku harus jawab apa?
Dia gak bisadateng? Dia belum bisa dateng? Dia lagi sibuk? Dia belum bisa cuti? atau apalagii?
Yang ada malah menimbulkan banyak pertanyaan selanjutnya. Kenapa? loh koq gitu? jadi kapan? trus gimanaa? daaan lain-lain..

Yasudah, daripada gak enak, daripada bingung jawab apa, daripada bohoong,, ya mendingan sementara menghindar. menurutku itu sedikit aman.,.
Untungnyaa,, Risa pas banget mau ke jakarta dan nginep dikosan. Jadii.. Yaa... bisa deh jadi alasan aku  gak pulang.

Sampai akhirnyaa.. kembali ke topik. Pembicaraanpun masih berlanjut.
Ada 3 pertanyaan yang aku ajukan
1. Kapan ke Rumah?
2. Targetmu apakah sama seperti dulu?
3. Trus, Sebenarnya menunggu kondisi yang seperti apa?

Naah, jawabannya itu loh,, gak ngerti akuu.
Jawabannya bikin jleb, luka disilet, trus nyeeeess,  duuh.. yaa.. entahlah..

sampe akhirnyaa, beberapa minggu kemudian, Dia fix mau kejakartaa,, dan mau kerumah ketemu bapak..
Kalian tau ini rasanya gimana? Yaaa, sembuh deh luka yang diatas,, tapi ada rasa lainnya.
Degdegan,, Gak tau rasa apa,, gak tau bener apa gak, gak tau yakin apa gak, gatau ke depannya baik atau gak. Yang jelaas kami punya niat yang baik, dan ingin menjalaninya dengan baik, dan berdoa sama sama mendapat yang terbaik..
 Selebihnya aku tidak tau, aku percayakan saja pada Allah..

Daan, kalian tauu,, akhirnya dia dateng kerumah..  :)

*Cerita bersambung*
*Disambungnya ampir satu bulan lamanya*

Datengnya siaaang banget, harusnya jadwal normal dia datang jam 7/9 ternyata sampai rumah jam 1 siang. Bukan salahnyaa, tapi rumahku emang jauh. gak di kota, gak da angkot siang danlain-lain. Kerumah naik travel, sampe sini siang daaan kamu tau, langsung ngobrol sama bapak. Akuu, ya dibelakang aja, gatau mau ngapain.

Ngobrol-ngobrol kira-kira 2 jam, dan dia putuskan pulang ke jakarta lagi.
Kata bapak, dia bilang "Rika boleh dibawa kemana-kemana kan?"
Duhh,, rasanyaaa,, aku masih tidak percaya, bahwa inilah saatnya..
Masih juga belum percaya, dialah orangnya..

kenapa aku begini, percaya pada sesorang yang aku juga tak tau pastinya
kenapa aku begini, bertahan meski dia pun sudah melepaskan
Entahlah, aku tidak tahu
Tak pernah begini sebelumnya

Kenapa aku memintanya menemui keluarga, dikala tak ada seorangpun yang ku ajak sebelumnya.
Kenapa aku mengatakannya, dikala tak pernah ada kata seperti itu sebelumnya..
Kenapa aku begini dan begituu..
Aku tidak tau alasannyaa..

 Mungkin sedikit cerita saja, ketika kutanya pada teman ngaji yang lebih senior, beberapa.
Apakah tanda kita berjodoh dengannya, apa tanda hasil dari istikharah sebenarnya?
yaa "Mungkin, perasaan, ketika kita tidak tau alasannya kenapa kita harus mengusahakannya, mau mengusahakannya"

Terus kejadian ini, apabetulbegitu? atau hanya perasaanku saja?

Yaa,, begitulah, dia datang kepada keluargaku.
Kami makan siaaang, dan dia pun segera pulang. Ke Jakarta..

Dan perasaanku, tentu lebih baik dari sebelumnya, merasa bahwa proses ini akan ada akhirnya, proses ini tidak menggantung begitu saja.

Terimakasih Allah.. Sebentar lagi hari ulang tahunku ke 25.








Juli 21, 2013

Lomba Tulis Puisi

Jadi dalam rangka Hut Kantor MUC-14 diadakanlah lomba-lomba, dan salah satu diantaranya adalah Tulis Puisi. dan  aku memutuskan untuk mengikuti itu.. 
Tiba-tiba panitia datang dan meminta puisi yang di lombakan,
LOH..! jadi hari ini deadline nya? ha??
Secara instan langsung buat puisi deh, dan hasilnya adalah:


#PrayforSyria


Umiii…
Mataku memang biru, namun memar tak menjadikan air mata keluar dari kelenjar.
Sedihku tak ada gunanya, melihatmu berbaring tak berdaya.
Aku mencintaimu, itu saja. Dan takkan memintamu memelukku manja.
Tenyata Dia kan lebih memanjakanmu di JannahNya.

Abii..
Mulutku diam, isak tertahan di tenggorokan.
Takutku terhadap peluru, tak lebih besar dari kehilanganmu disampingku.
Aku mencintaimu, itu saja. Dan takkan memintamu kembali tuk menjaga.
Ternyata Dia kan menjagamu di tempat bernama Syurga.

Umii.. Abii..
Percayakan padaku,
Air mata ini kan menjadi energi yang dalamnya bukan lagi sedalam samudera, tapi sedalam cinta Rabb kepada hambaNya.
Peluh ini takkan pernah mengeluh, lelahnya menjadi cahaya yang tak lagi seperti mentari, tapi sehangat senyumu Syuhada.

Percayakan padaku,
Mataku masih bisa menatap tajam, memahami dalamnya Qur’an.
Bait do’a ku kan membawa kalian pada luasnya sidrotul muntaha.
Tangan kecilku masih mampu menggenggam batu yang kuatnya melebihi peluru.
Dan cintaku pada Iman masih mampu menguatkan langkahku tuk terus berjuang.


Soundtrack: http://www.youtube.com/watch?v=eoMJJCVBCgo


Jakarta, 19 Juli 2013

Rika Emalia Ardi


Juli 09, 2013

Mata Biru

Ceritanya aku mau kerumah bulek aku di Depok, mencari jalan lewat Margonda naik T19. 
Beberapa penumpang yang ada didalamnya, tapi ada dua orang bapak-bapak yang membawa tas besar yang katanya dari malang, mungkin pulang dalam keadaan capek.
Semua berjalan lancar, sampai akhirnya, mendekati ITC satu orang bapak turun sambil bawa tas dan tiba-tiba 
"aaaaakkk.., bapak kena mata saya", Siku bapaknya mengenai mata ku dan seketikan meneteskan air mata. Di dalam angkot sambil berderai air mata, gak terkontrol itu aneh banget. Bapaknya udah minta maaf sambil ngajak salim. ya aku sudah maafin, tapi mata ku gak kompromi dan terus meneteskan air mata. aku kan jadi gak enak.. 
Hiks, tragedi 19.

Sampai akhirnya, pulang dengan mata benjol, kepala kejedot, dan sampai 3 hari kemudian mataku warna biru seperti gagal make up eyeshadow, lebih tepatnya adalah seperti korban KDRT.

Serius

Baiklah, aku akan ceritakan kisah aku yang menurutku agak berbeda dan cukup aneh.

Awalnya, mb Zona yang membantu memperkenalkannya, jadi ada seorang yang jauh disana yang ingin berkenalan. Namanya kita panggil saja Hep dari Kota Jambi, dan akhirnya sayapun akhirnya meng-Oke-kan perkenalan itu.

Oke, chating pertama adalah perkenalan yang sangat umum (itu kejadiannya malam) melalui wechat, tapi karena jaringan yang lelet, dan komunikasi yang tidak berjalan lancar, sampai akhirnya aku tinggal tidur saja. Dilnjutkan pagi harinya, yang ternyata dia sudah mengaudit facebook dan twitter aku. sungguh terlalu, dan sampai akhirnya dia bilang "after all, i'm just stalker". Haha..sesuai dengan profesinya yang auditor itu.

Oke, malamnya lanjut dia tanya yang serius, mengenai kriteria suami.. Wuoo..
Langsung malam kemudian dia memutuskan untuk tidak chating tiap hari, dan dia mengatakan untuk menunggu ku ke pembicaraan yang serius.
Katanya menunggu agak lama ya gak papa, di tes juga gak papa,, duhh kalo ngobrol sama orang ini tuh kita
harus siap mental. Karena tipenya sendiri adalah gak suka bertele-tele, straight to the point dan ofensif. Selfassessmentnya tepat sekali.

Sampai akhirnya aku tanyakan hak ini kepada guru mengaji aku, hingga beliau mengatakan "kalau bisa jangan dulu". Daan,, aku batalkan seketika itu saja. hingga dari waktu perkenalan itu, totalnya 2 minggu saja waktu kami hingga aku nyatakan mundur.

Jangan tanya rasanya, Aneh, galau lagi,,

Sampai akhirnya datanglah kandidat yang sama, dan masih pada minggu yang sama, dua orang sekaligus dan ternyata tetap saja tidak mudah.

Sampai akhirnya aku ceritakan semuanya pada si Mb Jon (bukan nama sebenarnya) dan ternyata si Mb ini nih.. yang menghubungkannya kembali. setelah 3 minggu aku stop chat sama si Hep.
Akhirnya, dia  menghubungiku kembali, dengan shock untuk memulai pembicaraan, eternyata mba jon lah pelakunya..

Daan, komunikasi pun dilanjutkan, dengan menurunkan peraturan dan saling toleransi. sampai akhirnya dia benar-benar datang ke Jakarta. kita ketemuan di Citos. pertemuan yang berjalan kaku, dan menurutku itu bukan pertemuan yang sempurna, bahkan karena aku gak memperhatikan dia, setelah pertemuan itu aku lupa dengan wajahnya. Lupaa.. banget. Perasaan waktu aku ketemuan dengannya aku gak ada feeling klik atau apanya ya, ini penilaianku:
1. Fisikly aku gak kasih nilai, aku gak berani
2. Attitude aku kasih nilai +5 karena sepertinya dia beneran ikhwan. Ghodul Bashor,
3. Performancenya sih, aku kasih nilai 0 aja deh, artinya tidak menambah poin karena aku gak suka celana gantungnya itu. Hahha.. Tapi mungkin dia bener, tapi aku pribadi dan subjektive aja sih gak suka.
4. Gesture nya itu aku gak begitu suka, pemalas sepertinya.,
Jadi kalo ditotal, aku suka ngobrol dengannya di chating, dan attitude nya, selebihnya aku tak suka-suka kali.. haha
Minum di JCO dan dilanjutkan dengan makan di peper lunch.
Setelah itu, pulangnya aku dikasih buku shahabiyah yang membuat orang-orang kaget dibuatnya.




Jadi, setelah ketemuan hari sabtu itu.. baru saja sampai dikostan, dia langsung menghubungi ku, dan menanyakan kabarku, aku sih menanggapinya baik dan agak Bete, karena sejujurnya aku  bete dengan pertemuan itu.

Malam setelah itu juga dia menyapaku dalam whatsapp yang isinya meminta koordinasi dengan orang tua terkait mantu. aahh..
Ehh.. udaan dulu nulisnya, ini masih di client, bosen sama suasanyanya hingga disempetin nulis ini.











Juni 17, 2013

Yang Seperti Apa



Mencari yang Seperti Apa?

Cerita Malam ini..

Malam ini, tiba-tiba ada sms, agak aneh pembukaannya, ternyata dia adalah mba Y temen liqo aku dulu. Sepertinya hampir satu tahun lebih aku gak menjalin komunikasi dengan nya, dan tiba-tiba dia katakan padaku.

“Dek, cariin mbak jodoh si, udah umur 27 tapi belum menikah, kenalin mba dengan teman kamu dong..”..

Oke, mungkin mbak Y lagi sedih, lagi ngerasa sepi, dan lagi ngerasa putus asa. Sama kaya aku waktu itu.. Sama mba, aku juga merasa begitu.

Dia cerita lagi bahwa dia pernah melakukan ta’aruf, namun karena pekerjaan nya tidak ia sukai, maka dia menolaknya, kemudian ku tanya, emang syaratnya apa mba?

“Penghasilan minimal …… dan swasta gakpapa, kalo bisa si PNS juga, ada sih waktu itu yang mau serius, PNS juga, tapi mba gak sreg, mb gak mau”. Sehingga masuklah elemen ini menjadi suatu kriteria.

Dari cerita itu, aku ambil kesimpulan bahwa chemistri (Sreg) itu penting banget ya.. dan ternyata sulit banget yaa.. tidak sampai disitu, Mba Zona (teman kantor) aku yang selama ini bisa memberikan nasihat-nasihat dewasa nambahin begini:
“ Bahwa –dia- takkan bisa dibeli dengan pangkat dan uang, takkan bisa dicari dengan mengirimkan aplikasi, dan takkan bisa dinilai dengan IQ. Duluu, waktu itu, aku rela melepaskan freeport yang gajinya Rp20 juta, relaa juga penghasilan ku lebih tinggi dibandingkan dengan suaminya, dan sekarang aku bahagia, uang bisa dicari, bisa sama-sama”..
Hwaa So Sweet..

Menurutku ini memang sangat sulit, sangat sulit..

Ada satu cerita lagi, tentang T yang berumur 28 tahun, yang sedang mencari jodoh dnegan kriteria IQ harus jauh diatas rata-rata. Yang aku agak heran, dia datang ke bagian SDM dan bertanya “Mbak, dya gmana? IQ nya gimana? Hasil psikotest nya gimana?”

*itu sebenernya dia cari jodoh atau cari karyawan sih?*

Tapi wajar saja dia memiliki pandangan seperti itu, karena dia kebanyakan tidak nyambung dengan bahasan orang biasa pada umumnya, diajak bercanda tapi gak nyambung, diajak ngobrol bola –yang mana kaum cowo biasanya sangat menyukai satu hal ini- yaa.. mulai dari futsal sampe kompetisi-kompetisi, tidak ada sama sekali yang dia sukai.
Haha.. ada-ada saja ya jalan seseorang itu untuk mencari cintanya. Masing-masing punya cerita.. ceritaku yang bagaimana ini ya.. kita tunggu saja, hingga tiba saatnya nanti.










Complicated


Hai, my Blog..
Long time no visit.
Entah berapa bulan, tapi yang jelas begitu banyak cerita yang seharusnya bisa aku ceritakan disini, Tapii.. karena saking banyaknya, aku tak bisa menuliskannya lagi.

Dan sekarang aku ceritakan saja singkatnya,
Berawal dari telefon mamak yang meminta ku untuk mengenalkan nya dengan siapa saja yang dekat dengan ku, dia bilang Ocik, adikku memutuskan untuk tidak mau melangkahi ku. Ohhh betapa sedihya aku saat itu, dan hari berikutnya. Karena akuu, harus ada yang mengorbankan perasaannya.

Daan, seperti biasa, berniat mencari solusi dan untuk menenangkan diri, subuh-subuh nonton YM, isinya bahwa “apa yang kita mau? apa yang kita cari? Ya minta sajaa.. sholat tahajud 40 malam berturut turut, pasti Allah kabulkan”..
Bukan jumlahnya yang 40 itu, yang aku juga tidak tau sumbernya dari mana, tapi lebih kepada kenapa tidak ku coba saja sholat tahajud itu, seberapapun aku bisa.

Awalnya aku dengan semangat sekali untuk sholat, dan berjalan selama 6 hari full, akhirnya aku haid dan artinya rangkaian 40 malam itu terputus (tapi memang bagi wanita, hal itu wajar saja tidak tercapai karena siklus bulanan kita). Setelah 7 hari berhalangan, maka ku lanjutkan usaha ku, rasanya susaaahh, payah,,duh tapi termotivasi lagi dengan doa-doa ku, teringat dengan kalimat YM, dan teringat pula dengan kalimat sepupuku “Mbak ikaa, bagaimana kita bisa dapat apa yang kita inginkan, kalo kita minta nya aja setengah-setengah, disuruh minta bangun malam aja kita malas” duhhh.. . Akhirnya ku lakukan saja sholat malam, aku berdoa banyak-banyak, aku berdoa panjang-panjang, sholat yang mulai dari jam setengah 2 sampai yang hampir setengah 5, dengan motivasi yang naik turun, gak papa.. yang penting aku konsisten.

Sehingga pada akhirnya entah itu sudah berapa malam,, entah berapa belas malam, entah berapa puluh malam. Aku tak menghitungnya lagi, dan yang kupikirkan adalah harapan Allah kan mengabulkan do’aku segera, sesegera mungkin.

Kau tau apa yang terjadi, Allahu Akbar, Allah Maha Besar, Segala Puji Bagi Allah atas segala karuniaNya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang datang dan menyatakan niat seriusnya kepada ku. Yang antara lain didirinya ada kriteria yang pernah ku sebutkan dalam doa ku dulu. Meskipun  karena ada ketidak cocokan itu, akhirnya aku mundur dan aku batalkan saja perjanjian itu. Dalam minggu yang sama, seorang lagi datang membawa biodata dirinya untuk langsung melamarku, dan maaf karena aku tidak suka, aku tidak ada rasa, maka aku menolaknya. Dan kamu tau, pada minggu yang sama pula ada seorang ibu-ibu yang menghubungiku, dya mengatasnamakan kak B –Kakaktingkatkudikampusdulu-, dan maaf sekali lagi, aku menolaknya.

Begitu Allah, mengabulkan doaku dengan sholat malam-Ku, Allah mengabulkan do’aku baik yang spesifik maupun yang tidak, dan kini kurasakan bahwa Allah itu dekat, dekat sekali.

April 25, 2013

Back Street


Back Street

Hahaaaiii… Lamaaaa banget gak posting, kira kira 3 bulan ya? Entahlah..

Kali ini mau cerita tentang Back Street = jalan belakang, bukan jalan-jalan lewat belakang, dan bukan juga jalan diem-dieman. Lebih tepatnya ngambil project dari jalur belakang. Begitu arti harfiyahnya.

*Entah beberapa waktu sebelumnya*
Aku: “Kamu ngerjain project? Project apa?”
Tisnasurya: “Project kemensos, dari dosen. Kenapa?”
Aku: “Emang boleh ngerjain gitu?”
Tisnasurya: “Boleh, tapi gak boleh yang sesuai dengan core bisnis”
Aku: “Ooohh…!”

Okee,, aku percaya aja deh, bahwa jalan belakang itu tidak baik. Apapun itu, seperti halnya gang tikus, gelap dan ber-labirin.

Naah, lanjut lagi ya..
Udah beberapa hari ini lembuur, kejar setoran, kejar target untuk private project yng lagi deadline.

ZZZZzzzzzzzzzzz *Back to March 2013*
Pak tat mengajak ku join ke kelompoknya untuk bantu buat annual report AXA Mandiri bagian APEM, dengan ragu aku menerima, tapi setelah itu akupun tambah ragu pluus juga percaya banget sama kata-kata tisnasurya tadi. OKE, BATAL. Dan setelah itu pak Tat masiih saja mengirimkan data-data itu, dan akhirnya aku lakukan dengan banyak banget syarat dan pertanyaan. Hahaa.. well I did it..

Daan, hari ini, hari selasa tanggal 16 April 2013, adalah hari pembahasan. Satu hari kemaren baru dikabari siapa saja team nya, pak tat yang mengirimkan email dengan cc ke Dr. Deny, Mr. Fajri and tisnasurya. WHAAATT?? Tisnasuryaa?? Ternyataaa… nah memang .

Pagi nya aku berangkat dari kostan jam 6, dan naik busway jam 7 lewat dari shelter pertanian menuju kemenkes kuningan. Woow.. dari berangkaat sampe sanyampe hampir satu jam itu berdiri berdesakkan, mana belum sarapan lagi.. Uuuhh, sebeel.. turun busway gedungnya gak tau yang mana, gak keliatan namanya, dan akhirnya naik taxi aja ke AXA Tower, akhirnya sampe sana jam 8.

Okedeh, naik lift, dengan wajah polos-polos cupu gitu aku naik, dan turun bersama seorang ibu yang langsung saja menyapaku dengan “mbak rika yaa?”. Dengan kaget aku langsung salim dan menyapa “bu deny yaa?” dan kamipun masuk ruangan bersama. Dan DIA lah ibu doktor deny yang membuat aku minder sebelumnya. Hihihi..

Biar ku deskripsikan seperti apa dia: “Ibu deny ituu, tenang, bersahaja, dan tidak sombong. Meski aku tau banget dia sangat pintar, tapi aku tak sungkan menanyakan hal kecil padanya, karena ku yakin dia takkan mencibirku kelak. Haha
Dia berbicara dengan sangat tenang, pelan dan sedikit saja. Tapi mampu membuat siapa saja yang mendengarnya merasa puas. Alhamdulillah aku bisa ketemu beliau, bisa ku contoh cara bicaranya untuk wawancara. Ya gak..”

Selang beberapa menit setelah aku jadi fotografer pribadi untuk bu deny, kami duduk tenang dan sedikit membahas bahan presentasi nanti. Lalluuuu tiba-tiba tisnasurya pun dataang, aku KAGET bangeeuud. Duh,, speachless, gak bisa bilang apapun. Iihh..

Aku sih izinnya, adek aku sakit, dan memang benar bahwa adekku sakit cikungnya semalam, trus aku jadikan alasan, dan dia (tisnasurya) alasannya apa coba?

Katanya “Work_shop, inikan work abis itu nanti mau shop dulu di ambasador. Pas disebelah AXA itu adalah mall ambasador.”
Ahaha.. semua berjalan normal setelah itu, daan beberapa saat kemudian datanglah pak fajri.

Biar ku deskripsikan tentang pak fajri. “Beliau itu bos loh, mantan pimpinan di salah satu BUMN, dan resign, dan aku yakin banget bahwa dia itu pinter beud,, daaan dia gak sombong. Jempolaan deh paak.”

Pembahasan dimulai dengan MDA terlebih dahulu, daaan, banyak yang diedit, hiks,, yang kerja disini bapak-bapak PIC nya non muslim semuah. Iisshh,, dan pembahasan dilakukan sampe jam 1.30 siang dan makan siangnya aja sampe jam 3, bayangkaan..!!.udah gak sarapan. Tapi yasudahlah… makan deh di richbowl. Dan aku pesan apa coba? Pesan kangkung with beef,, haha.. kaya gada menu lagi ya.. terseraah, lagi pengeen.
Pembahasan kali ini selesai jam 8, Yup.. jam  8 malem, udah melewati 4 waktu sholat disana. Tapi alhamdulillah selesai juga separuh tugasku di project ini. Semoga aman hingga akhir.