Oktober 08, 2012

Aku, Mereka, Dia dan Dia

Tuesday, 8th 2012..

Hari ini,, cukup membuatku bahagia.. dibanding beberapa hari yang dalam waktu dekat ini hanya ada kegalauan dan kegelisahan (anxious).. 
ada 2 hal penting yang dijadikan alasan..
1. Kemaren dapet undangan test MODP, kali ini rasanya biasa, karena tak tau bagaiamana dan akan menjadi apa bila kali ini gak lulus juga.. Huuftt.. jangan sampe deh, karena harapan aku si lulus dan memberi kabar gembira untuk orang tua yang juga sudah lelah menatapku untuk hanya teruuuss melakukan ujian (mereka kasihan padaku dan membuatku sangat menyedihkan). Semoga kali ini menjadi yang terakhir..
2. Hari ini sholat dhuha sendirian, jm9.35an.. biasanya bareng si Dede, tapi karena dia sibuk, aku duluan deh..
Pas ditangga, ada suara sepatu yang juga memiliki tujuan yang sama tampaknya, daaann ternyata benar.. *diayangentahsiapanamanya itu juga naik, Dia menyapa,mana bukain pintu lagi.. hwaaa.. *merona sebenarnya aku sering bertemu, tapi didalam keramaian. Dan akhirnya aku bisa melakukan penilaian yang 90% aku percayai kebenarannya.

Jadiii, pada saat kita (aku dan diayangentahsiapanamanya) bertemu, dan hanya berdua, seperti: nunggu lift, dalam lift, dikoridor, ditangga dia pasti menyapa koq, dia  juga senyum, meski gak lagi berhadapan *dibelakang ku misalnya*, pasti dia kan mengeraskan suaranya memberikan sinyal bahwa ia sedang berbicara pada ku.. Taaapppiiii.. bila ada satu saja teman ku yang bersamaku, bahkan dia seperti tidak kenal.. diem aja.. padahall wajahnya sudah terlebih dulu senyum, namun tak ada perbincangan. mungkin dia malu.. Haha..

Ada sedikit kekecewaan ku padanya, yaitu: Dia manggil aku "Mbak".. aku tau itu karena dia pasti belum tau siapa namaku,, terus aku juga gak pernah manggil dia,, karena ku juga gak tau siapa namanya.. 
Entahlah..

diayangentahsiapanamanya: "koq sendirian sholatnya?'
aku: "iyaaa..."
diayangentahsiapanamanya: "Gak sama temennya?"
aku: "Enggak, disuruh duluan.."

Just it..tapi itu menunjukan dia itu tidak sombong,, karena tak ada anak lain yang menyapaku sesering dia, bahkan yang memberiku "bingkisan ungu dulu.."

Lanjut deh,ceritanya,, 
Jadi tadi pagi, beli sarapan di emak, pas pulangnya berpapasan dengan si pemberibingkisanunggu seperti biasa, aku memasang wajah biasa dan bersahabat saja sii, tapi dia nya aneh gitu. yang ingin kutanyakan pada pemberibingkisanunggu adalah, sebenarnya apa yang kau inginkan, sebuah pertemanan atau apa? aku tidak memahaminya, dan aku berusaha menjadi biasa saja bila bertemu, supaya apa? supaya kamu tidak malu, supaya aku tidak canggung, dan supaya semuanya berjalan mengalir seperti teman.. Lalu? kau ingin yang bagaimana? kalo kaku begini, aku kan menanggapmu malu, dan entah kau akan menaggap ku apa.. Iya kaaan? 

Ataukah..
Aku melakukan kesalahan yang membutmu marah? ataukan kau mendengarkan suara-suara berisik teman-temanku yang tak bisa mengontrol diri mereka sendiri, dan aku pun tak bisa mengpontrol mereka?
kalo gituu, "Maaf yaa.."




Tidak ada komentar:

Posting Komentar