September 27, 2012

In a Relationship

Temanggung, Sunday, 23th, 2012

sarapan sambil ngobrol-ngobrol, di rumah pak De di jawa, ada bapak, mamak dan  2 orang sepupu,disini.. ngobrol mulai dari urusan keluarga, sampai urusan hati..

Mamak sibuk disini, ngurus semua perlengkapan administrasi mengurus kepindahan adik ku *ocik yang mau menetap di pulau jawa, entah dimanapun, temanggung atau yang lainnya, yang dia katakan bahwa jawa itu adalah tempat yang nyaman untuk ditinggali.. Oke,, ini masuk akal.. gak kaya aku yang gak jelas hidup dijakarta, memeras peluh hanya untuk berdiri bertahan. sedangkan dia mengambil keputusan yang berani dengan keluar jauh dari rumah..

Lama perbincangan berlalu lebih panjang, entah berawal dari mana, dia mengatakan bahwa memiliki hubungan khusus dengan seseorang dari jogjakarta. waahh? membuat udara disekitarku berubah semakin dingin yang menusuk entah dari pori-pori atau ahidungku dengan menghujam langsung di dada. sebenarnya nasi yang ada di tenggorokanku inipun terasa ikut tercengang, diam tak ingin berjalan masuk menuju rongga. lalu apa yang dikatakan mamakku, "nah ka, nanti tak nikahin ocik duluan lo".. aku cuma diam saja bersama seluruh organ hidupku. ingin rasnaya menitikkan air mata *tapi aku malu* bukan kenapa, tapi bukan kalimat itu yang kuharapkan keluar dari orang yang sangat kucintai itu..

Aku, meski sulit terus mengusahakannya, aku meski sulit terus memohon maaf jika ternyata sikapkulah yang menyebabkan segalanya, dan meski sulit aku mencoba biasa saja.. Mamak, aku cuma  ingin engkau berdoa, untuk anak mu, itu saja. Anak mu yang sekarang dalam masa sulit, *apakah kau tau, untuk berjalan saja sesungguhnya tak ada tenaga*. Anakmu ini sedang sakit hatinya, mempertanyakan semuanya kepada siapa saja yang tak pernah bisa menjawabnya, akuu, hanya butuh sebuah do'a meski aku tidak tau, mungkin dalam sujudmu kau juga berdoa untukku.

Bukan cerita adikku yang menyedihkan, tapi posisi ku yang menyakitkan. Aku tak menyalahkan dia Sama Sekali, aku hanya ingin bertanya kenapa? apakah jalan ini memang harus berkelok sejenak? apakah jalan ini begitu banyak bercabang hingga akhirnya kutemukan hamparan. Dan aku hanya membutuhkan Do'a itu saja.. dan kepada Allah aku titipkan banyak harapan dan cintan.

Katamu, Tuhan tak pernah terburu-buru,
Ia selalu tepat waktu
Kataku, Ada banyak cinta yang ku kirim padaMu
disetiap waktu, Mereka bernama Do'a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar