September 27, 2012

Sup Buah

Jadi hari ini makan seperti biasa.. orang-orangnya juga seperti biasa, namun ada hikmah yang tiba-tiba terpikirkan.. yaitu:

wakti makan kali ini dibagi kedalam dua shap, 1 (mb faj, mbak beb, dan mb dry) mereka pesan sup biah dan makanan lain.. full
dan shap ke 2 (aku, dwi and dede) sama-sama gak pesen sup buah. membayangkannya aja udah segeeeer banget loh,, tapi aku memikirkan nasip sup buah untuk mbak yg didepanku. Mbak Beb yang kataya punya kartu kredit. "aku bilang, gak usah pake kartu itu". dan sia bilang "kalo gak pake kartu itu, aku gak bisa idup, itu untuk beli kebutuhan sehari-hari".. Laah, yang untuk makan tiap harinya aja, menurutku itu udah bnyk banget. kalo makan kayanya gak terpikirkan lagi yang namanya hemat atau untuk kebutuhan menghindari credit card..
sambil makan teruuuss aja berfikir, bagaimana sebenarnya terget hidup itu, kalo misalnya dia sakit dan gak punya uang. terus gimana? kalo udah tua dan tak bisa lagi nyari uang, trus makan apa? bukankan kita dituntut untuk mempersiapkan diri? untuk berjaga-jaga dan untuk bersiap-siap menghadapi apa saja diluar kendali kita.. Iya kaaan???

Dalam sekejap aku kasihan sekali dengan hidup seperti itu, membayangkannya saja aku sediih dan gak mau, dan itu menjadi motivasi penting untukku agar tidak bergaya hidup seperti itu.. Tidak sama sekali..
Setidaknya dalam hidupku, "aku ingin meringankan beban orang-orang disekitarkau, bila mungkin belum bisa membantu, aku ingin tak menyusahkan mereka. samasekali.."
Ya Allah ya baarist.. "Sang Maha Pengendali" jangan berikan aku kondisi seperti itu..

Daan dengan seketika nafsuku terhadap sup buah itupun kandas..
*Tak apa, demi hidup lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar